"Kenapa harus gue
sih?!"
Pertanyaan yang sering
muncul ketika kita dipertemukan dalam satu kenyataan yang nggak sama dengan
keinginan kita.
Klise. Tapi absurd.
Sering kali orang
menganggap itu sebagai tanda ketidakbersyukuran seseorang pada nasibnya.
Tapi kalo gue sih
enggak mau nge-judge orang kayak gitu. Well, itu manusiawi. Justru
yang nggak pernah mikir gitu sama sekali, gue takut dia termasuk dalam golongan
manusia “pembohong” di era kekinian.
Sebenarnya bukan
karena jawabannya apa, tapi kenapa pertanyaan itu bisa muncul. Rasa
ketidakpuasan.
"Kenapa sih harus
gue yang sakit?"
"Kenapa sih harus
gue yang dapet kerjaan ini?"
"Kenapa sih harus
gue yang ngalamin kejadian ini?"
"Kenapa harus gue
yang kehilangan?"
Kalo elo pengen tau
jawabannya, simpel:
"Karena kamu
istimewa!"
Sebenarnya kita nggak butuh jawaban dari pertanyaan itu. Justru harus mencari sumber pertanyaannya.
Misal: Kenapa sih
harus gue yang sakit begini?
Ya emang harus elo
yang sakit. Kalo dia atau dia yang sakit, nggak bakal mungkin bisa kuat, bisa
bertahan, dan bisa terus fight hidup. Elo yang selama ini
tangguh. Elo yang dipilih Tuhan, karena elo punya kemampuan yang sangat
istimewa buat ngadepin ini. Cuma elo.
Bukankah dengan
mengetahui alasannya, kita jadi merasa lebih baik?
Tiap individu pada
dasarnya telah diciptakan Tuhan dengan segala keunikannya. Bahkan anak kembar
pun, sekembar-kembarnya pasti masih punya pembeda. Itu bukti kalo kita semua
istimewa.
Bukan tentang kenapa
kita harus ada dalam posisi sekarang, tapi justru posisi sekarang ini lah yang
pantas dibanggakan.
Sekarang coba, katakan
pada pantulan cermin:
"Cuma gue yang
bisa fight dalam kondisi ini. Dia, dia, dia, mereka, nggak
bisa. Gue hebat. Gue unik. Gue yang dipilih sama Tuhan buat ngadepin masalah
ini. Gue. Bukan dia, bukan mereka.”
Merasa lebih baik?
Belum?
Sekarang lempar lagi
aja kenyataan ke sudut pandang lain:
"Kalo dia yang
ada di posisi gue, dia pasti udah bunuh diri. Kalo mereka ada di posisi gue,
mereka pasti udah kena gangguan mental, depresi parah. Tapi gue kok masihstay di
depan cermin ya? Santai banget gue! Emang Tuhan itu nggak pernah salah, gue
yang terpilih untuk masalah yang satu ini. Karena Tuhan perhatian banget sama
gue, Tuhan tau kalo gue istimewa.”
Bukankah Tuhan memang
tak pernah salah, walaupun manusia jarang percaya penuh pada kebenaranNya?
Kalo kamu belum bisa
bersyukur, paling enggak, percaya lah penuh sama Tuhan.
#renungan
0 komentar:
Posting Komentar