ChyQuote #3
Penggalan Buku Rectoverso
Bentuknya yang selalu berubah..
Harus rela luruh menjadi rintik hujan..
Bentuknya selalu berubah mengikuti hukum alam…
Jatuh ke sungai..mengalir ke laut..menguap ke langit..dan kembali menjadi awan lagi..
Bukankah titik hujan tak pernah bertanya kenapa mereka harus meninggalkan tata langit saat harus jatuh membasuh bukit…….."
"Sebotol mahal anggur putih ada di depan matamu, tapi kamu tak pernah tahu. Kamu terus menanti. Segelas air putih."
Curhat buat Sahabat - Rectoverso
"Namun, bahasaku tinggal rasa. Dan entah bagaimana caranya agar rasa bisa bersuara jika raga tak lagi ada. Aku hanya ingin merengkuhmu. Adakah engaku tahu? Aku ada."
Aku Ada - Rectoverso
"Seseorang yang selamanya harus dibiarkan berupa sebentuk punggung karena kalau sampai ia berbalik, niscaya hatiku hangus oleh cinta dan siksa."
Hanya Isyarat - Rectoverso
"And I realized how I was constantly swaying from one side to other. I wanted to stop. I wanted to decide. But some stupid philosopher kept telling us to go with the flow, to drift with the river of life. What flow? This is not a flow. It's a predictable swing that goes back and forth without ever moving elsewhere. We should've known better. Maybe we had, but pretendded not to known because this chocolate bar was just too tasty to pass over."
Grow a Day Older - Rectoverso
"Lewat pembiasaan, kotak pengap itu menjadi hangat. Benturan menjadi hiburan. Hingga pada satu titik, engkau ingin kotak itu selamanya melingkupimu. Kebebasan yang tiap hari kau damba dan kau kejar dalam mimpi, menjadi mimpi permanen yang sepaket dengan upayamu untuk mewujudkannya. Sekalipun engkau ingin dan kau teriakkan inginmu kepada seriap orang, pada saat kotak itu terbuka, engkau malah gelagapan, menggapai - gapai udara kosong demi mencari kungkungan itu lagi. Engkau lebih rindu terantuk dan terbentur - bentur ketimbang bertemu kehampaan yang dulu kau interpretasikan sebagai kebebasan."
Tidur - Rectoverso
ChyQuote #2
ChyQuote #1
Karena setiap manusia adalah istimewa
Sebenarnya kita nggak butuh jawaban dari pertanyaan itu. Justru harus mencari sumber pertanyaannya.
Sebuah hal sederhana
Ini adalah rangkuman. Ini adalah kenyataan di sekitar gue selama beberapa minggu terakhir. Tadinya gue anggap ini cuma kejadian sepele, tapi setelah gue pikir lagi, ini bukan sepele tapi sederhana. Beberapa kesederhanaan yg indah.
~ Dua minggu yang lalu masih sering hujan. Gue pulang malem gara - gara lembur. Macet, pasti dong! Jakarta. Masih dalam guyuran gerimis, gue nyampe kos. Makan, tidur. Dalam selimut hangat gue inget ibu - ibu di tangga halte busway yang gue temui pas pulang kerja tadi. Gue pulang, lalu tidur di ranjang yang nyaman. Hangat. Tapi dia? Gue malu, gue masih sering ngeluh.
~Kemarin pagi, gue naek TrasJak menuju Matraman. Niatnya sih cuma buat jalan - jalan. Di bus, gue ketemu sama tiga pasang ibu dan anak. Biasa aja kan? Iya, biasa, kal seandainya anak mereka tidak..... (maaf) tunawicara. Ya, sang ibu terus mencoba berkomunikasi dengan bocah - bocah SD itu dengan bahasa mereka. Gue terharu mendadak. Gue malu, gue masih sering ngeluh.
~Kemarin juga, gue laper abis jalan - jalan. Gue pulang dan beli nasi goreng deket kos. Masih sekitar jam - jam abis magrib. Biasa aja kan? Iya sebelum gue lihat anak sang penjual nasi goreng dateng dan "salim" ke bapaknya yang sedang sibuk goreng nasi. Ya, cium tangan. Dan anaknya itu kira-kira umurnya anak SMA kelas 3. Gue tahu, anak itu selalu ngebantu bapaknya jualan tiap malem di pojokan jalan deket kos gue itu. Gue tertegun. Bahkan tukang nasi goreng di kota sebesar ini pun masih punya niat untuk ber-moral. Gue malu, gue masih sering ngeluh.
~Dan pagi ini, gue lihat instagram yang seminggu ini gue ga sentuh. Gue terpaku pas ngeliat foto salah satu temen gue di pantai. Biasa aja kan? Emang, sebelom kalian lihat kalau dia pake kursi roda. Ya, temen gue itu supergirl yang mungkin dikalahkan oleh keadaan. Dia harus pake kursi roda, sudah beberapa tahun. And do you know? She looks happy on that beach. Apa bisa gue sehebat dia yang selalu looks happy dalam keadaannya yang demikian? Gue malu, gue masih sering ngeluh.
Sekian.